Rabu, 5 Februari 2014 | 19:43 WIB
BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon Presiden Anies Baswedan menawarkan gaya kepemimpinan seperti bermain alat musik angklung. Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan panelis mengenai kekuasaan dan pengambilan keputusan saat debat kandidat di Konvensi Partai Demokrat di Hotel Harris, Bandung, Rabu (5/2/2014).
"Indonesia bisa bangkit jika bergerak. Saya datang bergerak bersama, bagaimana kepemimpinan ala bermain angklung. Memberikan arahan, waktu, lalu yang terjadi muncul harmoni dan semua bergerak untuk membuat harmoni yang indah," kata Anies.
Menurut Anies, pemimpin bukanlah seorang yang datang untuk menyelesaikan semua masalah. Pemimpin adalah seseorang yang mampu menjadi teladan, berkompeten, jujur, dan membuat masyarakatnya mau bergerak bersama-sama.
"Pemimpin Indonesia bukan datang berdiri di depan panggung. Tetapi pemimpin datang menginspirasi memberikan kesempatan untuk bergerak dan seluruhnya bersama-sama meraihnya," kata Anies.
Anies mengaku mendapat inspirasi tersebut setelah mengunjungi saung angklung Mang Udjo di Bandung. Seperti halnya bermain angklung, jika semuanya bergerak seirama, maka dapat membuahkan hasil yang diinginkan.
Menurut Anies, tujuan dalam bernegara yaitu melunasi janji kemerdekaan. "Saya selalu mengistilahkan tujuan kita bernegara adalah janji kemerdekaan yang harus dilunasi. Kekuasaan mekanisme yang dipakai melunasi janji itu," katanya.
Dalam debat kandidat capres ini, Anies adu pendapat dengan kandidat lain, yakni Gita Wirjawan, Endriantono Sutarto, Marzuki Alie, dan Ali Masykur Musa.
Kandidat lainnya tergabung dalam tim Rajawali, yaitu Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Hayono Isman, dan Pramono Edhie. Acara debat tim Rajawali dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/02/05/1943272/Anies.Baswedan.Tawarkan.Kepemimpinan.Ala.Bermain.Angklung
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/02/05/1943272/Anies.Baswedan.Tawarkan.Kepemimpinan.Ala.Bermain.Angklung
Penulis | : Dian Maharani |
Editor | : Sandro Gatra |
No comments:
Post a Comment