DONASI PENGEMBANGAN

DONASI PENGEMBANGAN
A/N. HARDIANTO
REKENING BCA : 2839671258

Tuesday, 25 February 2014

Tabel penggabungan Angklung dari Nada G sampai dengan No. 30

Sahabat angklung kadang seorang pelatih di dalam melaksanakan pelatihannya mengalami kesulitan untuk mendistribusikan angklung kepada para pemainnya. Berikut ini untuk memudahkan sahabat di dalam memainkan angklung saya ambil patokan yang digunakan oleh Begawan Angklung Obby A.R Wiramihardja. 
Mungkin ada patokan lain yang dapat dipergunakan, namun tentunya selama prinsip untuk memudahkan para pemain untuk melaksanakan tugasnya tentunya itu merupakan  hal yang diperbolehkan. Mudah-mudahan sahabat sekalian selalu bersemangat dan bergembira serta selalu mengambil manfaat nilai dari permainan angklung tersebut.
Selamat berlatih!


No
Nomor Angklung
Keterangan
1
G   + 0 + 11
Seorang
2
Gis/As   + 1 + 14
Seorang 
3
A   + 2 + 13
Seorang 
4
Ais/Bes  + 5 + 16
Seorang 
5
B   + 3 + 25
Seorang 
6
  + 4 + 17 
Seorang 
7
Cis/Des  + 8 + 27
Seorang 
8
D    + 6 + 19 
Seorang 
9
Dis/Es    + 7 + 18
Seorang 
10
E + 9 + 20
Seorang 
11
F + 12 + 22
Seorang 
12
0 + 12 + 28 
Dua orang 
13
1 + 14 
Seorang 
14
2 + 13 
Seorang 
15
3 + 25 
Seorang 
16
4 + 17 
Seorang 
17
5 + 16 
Seorang 
18
6 + 19
Seorang 
19
7 + 18
Seorang 
20
8 + 27 
Seorang 
21
9 + 20 
Seorang 
22
10 + 23 
Dua orang 
23
12 + 22 + 30 
Dua orang 
24
15 + 21 + 29 
Dua orang

Sumber :  Panduan Bermain Angklung Oleh : OBBY A.R. Wiramihardja

Sunday, 16 February 2014

Angklung Gladiresik HUT KAA 58 - Seuneu Bandung & Bangung Pemuda P...

Partitur Musik Angklung dan Proses Latihan

Berlatih merupakan kunci pokok dari peermainan angklung. Tanpa adanya proses ini maka tujuan dari angklung untuk dimainkan seringkali menjadi tidak utuh. Sebagai alat musik yang memiliki dampak bukan hanya perkembangan musikalitas maka diperlukan proses latihan yang tidak bisa tidak harus mendapatkan perhatian yang serius.
Berikut ini adalah panduan berlatih yang diutarakan oleh Begawan Angklung Obby A.R. Wiramihardja.
a. Pembagian angklung baik melodi maupun pengiring serta alat musik pelengkap lainnya.
b. Memperagakan cara dan sikap membunyikan angklung melodi maupun pengiring.
c. Cara menentukan nada (bila menggunakan notasi angka) yang disesuaikan dengan nada dasar (tonika) yang dipakai dan atau menunjukkan letak nada (bila menggunakan notasi balok).
d. Cara membaca partitur, baik menggunakan notasi angka maupun notasi balok, dengan nilai/harga nada dan istirahat serta tanda-tanda/tulisan musik lainnya.
e. Memperhatikan para pemain angklung melodi maupun pengiring, apakah cara membaca dan memainkan alat musiknya sudah benar dan sesuai dengan nilai nada yang tertera/tertulis pada partitur dan langsung memberitahu dan membetulkannya bila pemain membuat kesalahan atau kekeliruan.
f. Mengarahkan agar seluruh pemain untuk menyanyi dan membaca sambil mengikuti ketukan birama, sehingga bunyi angklungnya akan bersambungan dari nada ke nada yang lain (Ingat : 1) Nyanyi / baca, 2) Ketukan, 
3) Nyambung)
g. Berlatihlah dengan cara melatih bagian per bagian dari lagu.
h. Guna mempercepat proses menghapal lagu, gunakan cara membuka dan menutup partitur selain para pemain juga membiasakan melihat dan membaca aba-aba yang diberikan oleh dirigen (conductor).
Usahakan untuk menciptakan suasana latihan yang menyenangkan

Untuk sebagai bahan latihan, silahkan download link di bawah ini untuk memperoleh lagu-lagu sebagai bahan untuk melaksanakan latihan.

Keroncong Kemayoran
Keroncong Pasar Gambir
Keroncong Pasar Gambir hal 2
Jali-jali
Bunga Anggrek
Aryati
Aryati hal 2
Maju Tak Gentar
Halo-halo Bandung
Dwi Warna
Bangun Pemudi Pemuda
Jit Jit Semut
Es Lilin
La paloma
La Paloma hal 2
El Condor Plaza

Saturday, 15 February 2014

Lomba Musik Angklung Padaeng VII KABUMI UPI Bandung

Apakah LMAP itu?

LMAP Merupakan singkatan dari Lomba Musik Angklung Padaeng. Sebuah event perlombaan Musik Angklung tingkat Nasional yang diadakan secara rutin setiap dua tahun sekali. LMAP telah diikuti oleh banyak tim angklung tingkat SD sampai SMA dari berbagai daerah di Indonesia.
LMAP pertama kali diadakan pada tahun 1999 yang bertempat di salah satu gedung di kampus UPI yang sekarang bernama gedung UPI.net. Pada penyelenggaraannya yang ke VIII ini, LMAP VIII mempunyai cita-cita untuk semakin melestarikan musik angklung sebagai kesenian dan budaya asli Bangsa Indonesia.

Siapakah KABUMI itu?

KABUMIKABUMI merupakan singkatan dari Keluarga Besar Bumi Siliwangi. Merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang bergerak di bidang seni budaya Indonesia. KABUMI sebagai pencetus dan pelaksana kegiatan LMAP ini merupakan organisasi kesenian yang telah berdiri sejak tahun 1985 di Kota Bonn, Jerman. Sejak lahir sampai saat ini, telah banyak event-event besar yang diadakan oleh KABUMI. Tentu saja event yang diselenggarakan itu mempunyai “kesenian tradisional” sebagai benang merahnya, salah satunya adalah LMAP ini.
Meskipun begitu, KABUMI bukan lah sebuah Event Organizer yang selama berdirinya memfokuskan diri untuk menyelenggarakan event-event saja. KABUMI juga memposisikan diri sebagai partisipan dalam event-event yang diadakan oleh pihak lain baik itu yang diadakan di dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk mengetahui lagi KABUMI lebih jauh, silakan klik link ini untuk membawa anda menuju website resmi KABUMI.

sumber :  http://lmap8.kabumi-upi.org/informasi-seputar-lmap/

Wednesday, 5 February 2014

Anies Baswedan Tawarkan Kepemimpinan Ala Bermain Angklung

Rabu, 5 Februari 2014 | 19:43 WIB

KOMPAS IMAGE/RODERICK ADRIAN MOZESAnies Rasyid Baswedan dalam sesi wawancara saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Rabu (29/1/2014). Anies Rasyid Baswedan merupakan salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.


BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon Presiden Anies Baswedan menawarkan gaya kepemimpinan seperti bermain alat musik angklung. Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan panelis mengenai kekuasaan dan pengambilan keputusan saat debat kandidat di Konvensi Partai Demokrat di Hotel Harris, Bandung, Rabu (5/2/2014).
"Indonesia bisa bangkit jika bergerak. Saya datang bergerak bersama, bagaimana kepemimpinan ala bermain angklung. Memberikan arahan, waktu, lalu yang terjadi muncul harmoni dan semua bergerak untuk membuat harmoni yang indah," kata Anies.
Menurut Anies, pemimpin bukanlah seorang yang datang untuk menyelesaikan semua masalah. Pemimpin adalah seseorang yang mampu menjadi teladan, berkompeten, jujur, dan membuat masyarakatnya mau bergerak bersama-sama.
"Pemimpin Indonesia bukan datang berdiri di depan panggung. Tetapi pemimpin datang menginspirasi memberikan kesempatan untuk bergerak dan seluruhnya bersama-sama meraihnya," kata Anies.
Anies mengaku mendapat inspirasi tersebut setelah mengunjungi saung angklung Mang Udjo di Bandung. Seperti halnya bermain angklung, jika semuanya bergerak seirama, maka dapat membuahkan hasil yang diinginkan.
Menurut Anies, tujuan dalam bernegara yaitu melunasi janji kemerdekaan. "Saya selalu mengistilahkan tujuan kita bernegara adalah janji kemerdekaan yang harus dilunasi. Kekuasaan mekanisme yang dipakai melunasi janji itu," katanya.
Dalam debat kandidat capres ini, Anies adu pendapat dengan kandidat lain, yakni Gita Wirjawan, Endriantono Sutarto, Marzuki Alie, dan Ali Masykur Musa.
Kandidat lainnya tergabung dalam tim Rajawali, yaitu Dahlan Iskan, Sinyo Harry Sarundajang, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Hayono Isman, dan Pramono Edhie. Acara debat tim Rajawali dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB.

sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/02/05/1943272/Anies.Baswedan.Tawarkan.Kepemimpinan.Ala.Bermain.Angklung


Penulis: Dian Maharani
Editor: Sandro Gatra

Saturday, 1 February 2014

Rancangan Terapi Musik Angklung Untuk Menurunkan Penghayatan Perasaan Kesepian (Loneliness) Lansia Kasus Di Panti Werdha Kotamadya Bandung

Rancangan Terapi Musik Angklung Untuk Menurunkan Penghayatan Perasaan Kesepian (Loneliness) Lansia Kasus Di Panti Werdha Kotamadya Bandung

Arisanti Chandra Dewi
Unpad
Indonesia
Unpad
, , , , , , ,
Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan bentuk terapi musik dengan menggunakan alat musik angklung dalam mengatasi permasalahan psikologis khususnya masalah kesepian (loneliness) pada lansia yang tinggal di tiga panti werdha kotamadya Bandung. Masa lansia adalah puncak dari siklus manusia yang ciri-cirinya cenderung mengalami penurunan dan kesengsaraan, baik secara fisiologis, psikologis, dan sosial. Lansia adalah kelompok yang paling rentan terhadap permasalahan kesepian (loneliness), hal ini disebabkan karena kehilangan pasangan, berpisah dengan anakanak yang semakin dewasa, kehilangan relasi atau teman sebaya, terlebih lagi bagi mereka yang dititipkan di panti werdha. Pada dasarnya terdapat beberapa cara untuk mengurangi penghayatan perasaan kesepian (loneliness), antara lain dengan aktif mengikuti kegiatan sosial dan mendengarkan musik. Musik sudah banyak diteliti dan memiliki pengaruh terhadap fungsi fisiologis dan psikologis. Musik sudah diakui dapat menjadi media dalam sebuah terapi, yang kemudian berkembang menjadi terapi musik. Terapi musik dimulai dari kegiatan mendengarkan, bermain, kemudian membuat dan mengaransemen sebuah musik atau lagu. Dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap bermain alat musik. Alat musik yang sering digunakan dalam terapi musik adalah alat-alat musik moderen, sedangkan alat musik tradisional seperti angklung seringkali terabaikan keberadaannya. Angklung sendiri memiliki timbre yang khas yaitu ringan, selain itu secara filosofi dan perkembangannya mengandung makna dan unsur utama kegembiraan dan kebersamaan. Para lansia yang menghayati perasaan kesepian (loneliness) membutuhkan suasana yang dapat membangkitkan mood dan penuh kebersamaan sehingga mereka tidak mengalami perasaan sedih terabaikan, terasing sehingga menjadi kesepian. Penelitian ini merupakan true experimental yaitu adanya perlakuan (treatment) yang sengaja diberikan untuk melihat pengaruhnya, dengan mengontrol secara ketat extraneous variable. Rancangan yang digunakan yaitu Before After two group design. Uji statistik yang digunakan adalah uji beda Mann Whitney dan uji beda Wilcoxon. Subjek penelitian adalah para lansia yang mengalami penghayatan perasaan kesepian (loneliness) yang tinggi, dimana telah dijaring melalui UCLA Loneliness scale v.3 dari Danniel Russell (1996). Hasil uji statistik menunjukkan perbedaan antara taraf loneliness kelompok eksperimen (EG) sebelum dengan sesudah diberikan treatment (dengan taraf signifikansi 95 %). Kondisi ini memperlihatkan bahwa terapi musik angklung dengan memainkan alat musik angklung secara berkelompok dapat membuat suasana hati (mood) dan kemampuan berinteraksi para subjek penelitian meningkat sehingga menurunkan penghayatan perasaan kesepian (loneliness) karena pada alat musik angklung terdapat unsur kenyamanan, kesenangan, kebersamaan dan rekreatif saat memainkannya. Diakhir penelitian ada beberapa saran yang diajukan. Kata kunci : Perasaan Kesepian (Loneliness), Terapi Musik, dan Angklung.
The aim of this research is to introduce and develop the form of musical therapy by utilizing Angklung as the tool in order to solve the psychological problem, especially the problem of loneliness on Elders who stay in three panti werdha in Kotamadya Bandung. The period of Elders is the end period of a human cycle with the characteristics of deterioration in physiological, psychological, and social interaction as well. Elders are a human group that is very prone to have loneliness. It is caused by loosing their spouse, living separately with their children, having no more friends at the same age, and the problem has become worse since they have lived in panti werdha. Basically, there are some ways to decrease the loneliness such as involving them on social activities and listening to the music. Many people have researched the effect of music on human physiology and psychology. Music has been acknowledged as the media for therapy which then developed as musical therapy. Musical therapy consists of some stages of activities: listening, playing, creating and constructing the music or song. The scope of this research is to the stage of playing musical instrument. Musical instrument which are often used in musical therapy are modern musical instrument, while the traditional ones, such as Angklung, are seldom used. Angklung has unique timbre which is light and also has the meaning of happiness and togetherness. The lonely elders need the ambience which could create positive mood and togetherness that will eliminate sadness and loneliness. This research is true experimental which means the study of the intentional treatment by observing the effect by strictly controlling some extraneous variables. The research design used is “Before After two group design”. Statistical test used in this research is Mann Whitney and Wilcoxon difference test. The subject of this research is Elders which suffer the problem of loneliness, following the rules of UCLA Loneliness scale v.3 by Danniel Russel (1996). The result of the statistical test shows that there is a difference of loneliness level on experimental group (EG) as the subject by comparing the condition before and after the treatment of Angklung musical therapy (with significant level of 95%). This condition shows that Angklung musical therapy, by playing Angklung together, can create positive mood and increase social interaction ability of the subject, and as the result, decrease the loneliness. At the end of this research, there are some suggestions for the next research. Keyword : Loneliness, Music Therapy, and Angklung.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan menghubungi http://cisral.unpad.ac.id

sumber :  http://pustaka.unpad.ac.id/archives/101775/

LAGU CINTA UNTUK KEKASIH