DONASI PENGEMBANGAN

DONASI PENGEMBANGAN
A/N. HARDIANTO
REKENING BCA : 2839671258

Friday 7 December 2012

KAIDAH MEMENUHI KEBUTUHAN JUMLAH ANGKLUNG UNTUK PENDIDIKAN DAN UMUM



Angklung sebagai alat merupakan media yang  begitu efektif untuk memberikan pendidikan musik bagi siapapun, anak-anak, remaja bahkan orang yang sudah tuapun dapat tersentuh dengan sifat angklung yang begitu mudah dimainkan.  Musikalitas seseorang digiring secara tidak sadar untuk muncul dan keluar dengan sendirinya. Angklung tidak terkendala oleh jumlah orang, karena angklung dapat dimainkan oleh jumlah orang  yang tidak terbatas tergantung kepada ketersediaan angklungnya itu sendiri.
Dengan dikukuhkannya angklung oleh UNESCO sebagai warisan tak benda dari Indonesia membuat gaung alat musik ini semakin menggeliat. Seperti jamur di musim penghujan angklung menjadi sering terdengar, baik itu di sekolah maupun di acara-acara lainnya, seperti acara jamuan ataupun acara outbound yang menyertakan angklung di dalamnya. Tidak hanya di Indonesia, di luar negeripun baik itu komunitas Indonesia maupun orang-orang asing yang begitu bergairah memainkan angklung. Dengan kata lain angklung hari ini sudah mencapai titik ujung dari dunia.
Perkembangan angklung tersebut secara tidak sadar tidak diimbangi oleh pengetahuan tentang apa, bagaimana dan untuk apa angklung itu digunakan, bahkan sampai di buat surat keputusan setingkat mentri untuk menetapkan angklung sebagai Media Pendidikan Musik Di Sekolah ( SK. No. 82 tahun 1968).
Dari sekian banyak permasalahan yang ada, permasalahan berapa jumlah ideal angklung yang harus ada khususnya untuk dunia pendidikan merupakan satu permasalahan yang sering dihadapi, banyak orang kebingunan berapa jumlah yang harus dipenuhinya untuk memenuhi kebutuhan angklung seharusnya.
Sebagai gambaran berikut ini merupakan istilah-istilah yang sering kita dengar mengenai satuan unit angklung Padaeng :
A.      Unit Kecil, terdiri dari :
-    2 set angklung melodi (diatonis kromatis) 2x (c s/d a2
-    Set angklung pengiring besar (Accompagnemen) C7, D7, F7, G7, A7, Dm, Gm.
B.      Unit Sedang terdiri dari :
-    2 set angklung melodi kecil (diatonis kromatis) 2x (fis s/d C3).
-    1 set angklung melodi besar – 1x (G s/d f)
-    2 set angklung pengiring (masing-masing 1 set) “Dominan Septim dan Minor:
C7, D7, E7, F7, G7, A7, Bes7, Dm, Am, Em, Gm, Bm.
C.      Unit Besar (Lengkap) terdiri dari :
-    ­1 set angklung melodi (diatonis kromatis) 3x (fis s/d C3).

-    2 set angklung melodi besar – 2x
-    2 set angklung pengiring “besar” dan “kecil” (masing-masing 1 set):
C7, Cis7, D7, Es7, E7, F7, Fis7, G7, As7, A7, Bes7, B7 dan Cm, Cism, Dm, Esm, Em, Fm, Fism, Gm, Asm, Am, Bes, Bm.
Disamping unit tersebut hal yang harus diperhatikan  adalah :
1.       Angklung melody dua tabung sangat dianjurkan, karena memiliki berat yang relative lebih ringan dibandingkan dengan angklung tiga tabung.
2.       Alat musik tambahan seperti Bass bambu sangat dianjurkan untuk pemula, sebelum tersedianya contra bass (fretless).
a.       Bas bambu sangat berguna bagi lagu-lagu yang sifatnya hanya memberikan patokan ketukan, namun akan menjadi sulit jika fungsi bas nantinya akan membentuk pola irama. Dengan kata lain awalnya mudah namun lama kelamaan akan menjadi sulit.
b.      Contra bass (fretless) sangat berguna untuk memberikan patokan-patokan ketukan serta warna irama yang diharapkan.
Apakah unit-unit tersebut dapat  dijadikan patokan untuk memenuhi kebutuhan angklung khususnya di Sekolah ?
Tentunya unit-unit tersebut sudah diperhitungkan oleh ahli-ahli sehingga dapat bermulti guna, disamping untuk memenuhi kebutuhan juga menjadi mudah untuk menentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan angklung tersebut.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhitungkan untuk memenuhi kebutuhan angklung di sekolah, diantaranya:
1.       Tergantung kepada tujuan, hendaknya setiap pelatih atau guru sudah memiliki gambaran mengenai lagu khususnya yang akan dibawakan, sehingga angklung saja yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan ideal.
2.       Angklung besar memiliki berat yang akan tarasa sulit  jika dimainkan oleh anak-anak.
3.       Jika akan mengiringi penyanyi maka diiupayakan angklung yang ada lengkap, sehingga tidak memaksakan penyanyi mengikuti nada dasar yang dimainkan oleh angklung, melainkan angklung menyesuaikan dengan nada dasar yang terjangkau oleh penyanyi.
Dari uraian di atas disarankan hendaknya :
Pemenuhan kebutuhan harus  angklung disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau pelatihan dilaksanakan, artinya bahwa angklung yang ada disesuiakan dengan tujuan yang digariskan, jangan sampai nantinya banyak angklung yang ada namun tidak dipergunakan.

No comments:

Post a Comment

LAGU CINTA UNTUK KEKASIH