Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan musik angklung dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat. Di tanah air penyebaran angklung sudah mulai merambah ke wilayah luar Pulau Jawa. Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan merupakan dua pulau yang mengalami pertumbuhan angklung yang cukup signifikant. Sementara itu perkembangan angklung di luar negeri pun mengalami hal yang sama. Keberadaan angklung sudah mencapai titik ujung dari tiap benua.
Perkembangan angklung yang pesat ini kadangkala tidak diimbangi oleh ketersediaan angklung yang memenuhi standar kualitas alat musik. seperti :
1. Kwalitas bambu sebagai bahan yang cukup matang sehingga tidak cepat mengalami perubahan nada serta tidak cepat rapuh dimakan ngengat
2. Estetika bentuk yang terkadang tidak rapih.
oleh karena itu pengguna diharapkan jeli dalam memenuhi kebutuhan ketersediaan alat musik angklung ini.
Berikut ini adalah tips sederhana untuk mengetahui angklung yang baik :
1. Bambu, secara kasat mata kita mesti jeli dalam menentukan matang atau tidaknya bambu yang dipergunakan. Salah satu caranya adalah dengan melihat dengan cermat dan meraba tingkat kekeringan dari bambu yang dipergunakan. Semakin terlihat basah semakin kurang baik.
2. Hati-hati dengan Pernis. Dewasa ini angkung sering mempergunakan pernis untuk mempercantik penampilannya. Namun kadang oleh pengrajin yang "licik" pernis ini dipergunakan untuk menyembunyikan warna bambu yang kurang matang. Usahakan sebelum di pernis angklung tersebut dapat kita lihat dulu.
3. Garansi penjual. Diusahakan ada perjanjian antara 3 sampai 6 bulan dengan penjual agar jika terjadi kerusakan angklung akibat ngengat maka penjual dapat menggantinya dengan angklung yang baru.
demikian tips singkat ini. Semoga bermanfaat